Posted by on February 12, 2016

Renah Kemumu, Jambi – Tim Ekspedisi Arung Jeram Sungai Ae’ Dikit 2016 dari Mapala Universitas Indonesia berhasil memetakan jeram sungai Ae’ Dikit. Sungai Ae’ Dikit berada di Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi dan Kecamatan Penarik, Kabupaten Muko-Muko, Bengkulu. Ae’ Dikit adalah sungai yang belum pernah diarungi sebelumnya sehingga misi pemetaan jeram harus dilakukan guna mengetahui karakteristik dan potensi sungai sebelum diarungi dengan perahu karet. Tim Pemetaan yang seluruhnya terdiri dari 15 orang mahasiswa-mahasiswi Universitas Indonesia dari berbagai fakultas dan jurusan ini melaksanakan perjalanan telusur sungai sejak tanggal 1 hingga 7 Februari 2016.

Misi pemetaan sungai diwacanakan selama enam hari, 1–6 Februari 2016. Misi melibatkan 15 mahasiswa dan empat warga lokal sebagai pemandu. 19 orang tersebut dibagi menjadi tiga tim dan ditugaskan menyusuri bagian-bagian sungai yang telah ditentukan. Tiga tim pemetaan berangkat pada waktu bersamaan yaitu tanggal 1 Februari. Pada pelaksanaannya, keseluruhan misi memakan waktu tujuh hari hingga tanggal 7 Februari 2016.

Pemetaan Sungai Ae’ Dikit membutuhkan waktu relatif lama. Tim harus menyusuri tepian sungai sejauh 53 kilometer yang  dibagi menjadi lima bagian (section). Dalam pelaksanaannya, Tim Pemetaan memetakan 33 kilometer sungai karena section terakhir (Section 5) tidak dipetakan. Menurut salah seorang anggota Tim Pemetaan 3, bagian sungai tersebut relatif tanpa jeram sehingga tim memutuskan untuk langsung melanjutkan perjalanan untuk memetakan bagian sungai yang diperkirakan banyak terdapat jeram.

Tim Ekspedisi melaksanakan misi pemetaan ini karena tim perlu mengetahui medan berupa jeram dengan jelas sebelum diarungi menggunakan perahu karet. Tim menelaah posisi batuan, posisi rintangan, dan bentukan-bentukan berbahaya pada masing-masing jeram. Hasil pengamatan akan menjadi data penting untuk bahan pertimbangan tim dalam menentukan jalur perahu, teknik pengendalian perahu, dan langkah-langkah pengamanan.

(Pemetaan Ae’ Dikit 3) Proses Pemetaan — Anggota Tim Pemetaan Jeram Sungai Ae’ Dikit mengamati aliran sungai Ae Dikit. Kegiatan pemetaan jeram sungai menuntut anggota tim untuk tahu setiap jenis bentukan sungai yang berpotensi mendukung atau menghambat pengarungan. Pengetahuan mengenai bentukan atau fitur sungai tersebut kemudian dituangkan dalam sebuah peta jeram yang sarat informasi bagi sesama anggota Tim Pengarungan maupun pihak lain yang berkesempatan menjajal sungai ini di kemudian hari.

Selain mengetahui medan pengarungan, Tim Ekspedisi menggali informasi lain melalui misi pemetaan ini. Tim butuh memahami medan sekitar sungai yang sebagian besar berupa hutan hujan tropis dan tebing sungai guna menentukan rute penyelamatan lewat jalur darat apabila terjadi situasi gawat darurat selama pengarungan. Informasi lain yang bisa digali dari misi pemetaan adalah pengamatan potensi wisata yang ada di sekitar wilayah sungai Ae’ Dikit.

Tim Pemetaan Sungai Ae’ Dikit melakukan rangkaian langkah dalam sesi pemetaan ini. Untuk mendapatkan gambaran jeram, tim harus mengunjungi langsung dan melihat tiap jeram yang ada dengan perjalanan telusur hutan/sungai. Setelah tiba di jeram yang dimaksud, tim mendokumentasikan jeram dengan cara mengambil gambar diam (foto), gambar bergerak (video), dan membuat peta jeram dengan menggunakan alat tulis. Sungai yang berada di Kawasan Inti Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) ini mengharuskan tim berjalan kaki karena tiada jalan untuk kendaraan. Keterbatasan ini membuat tim membawa perbekalan untuk tujuh hari perjalanan darat melintasi hutan.

Perjalanan pemetaan sungai akhirnya membuahkan hasil. Hasil utama adalah pendokumentasian 26 jeram utama dengan berbagai tingkat kesulitan. Ketua Pelaksana Ekspedisi Arung Jeram Sungai Ae’ Dikit, Teguh Iman Riyadi (Fasilkom, 2012), menyatakan, jeram-jeram yang berhasil diidentifikasi memiliki tingkat kesulitan rata-rata 3 dari skala 1–6. “Ada jeram grade 4+, Ada juga satu jeram berupa air terjun yang setelah disepakati diberi grade 6,” tuturnya.  Grade 6 berarti jeram tersebut terlalu berbahaya dan tim memutuskan untuk tidak mengarunginya. Hasil kedua adalah identifikasi tipe sungai. Menurut Teguh, Sungai Ae’ Dikit memiliki karakter continuous (memiliki banyak jeram di sepanjang sungai dengan jarak antarjeram relatif dekat/berkesinambungan) di section awal dan pool-and-drop (sungai dengan jeram-jeram yang dipisahkan aliran air tenang) di section akhir.

(Pemetaan Ae’ Dikit 2) Seorang anggota Tim Pemetaan Jeram Sungai Ae’ Dikit (M-949-UI) mengamati bentukan jeram Ae’ Dikit. Tim harus mengetahui secara pasti formasi batuan, fitur-fitur sungai, benda-benda yang berpotensi menghambat/membahayakan perahu, dan arah arus sungai. Hal-hal tersebut penting untuk mendukung suksesnya pengarungan suatu jeram dan menentukan tindakan pengamanan yang harus dilakukan.

Susunan Tim Pemetaan:

Tim Pemetaan 1 (Bagian Jambi): Diah Fitri (M-930-UI, FMIPA), M. Fachrul (M-939-UI, Fasilkom), Mustofa Khoirul (M-940-UI, FISIP), Refi Hasriani (M-913-UI, FEB), dan Teguh Iman (M-917-UI, Fasilkom).

Tim Pemetaan 2 (Bagian Jambi): Ade Luthfi (M-966-UI, FT), Akrima Fajrin (M-949-UI, FKM), Andhika Bhagaskara (FISIP), Eko Sitorus (M-914-UI, Fasilkom), dan Rifky Rahmansyah (M-935-UI, FISIP).

Tim Pemetaan 3 (Bagian Bengkulu): Ahmad Nadhil (M-912-UI, FH), Bagea Ganianada (M-934-UI, FISIP), Bintang Pradana (M-942-UI, Vokasi), Fadli Febrian (M-953-UI, FIB), dan Khairunnisa (M-932-UI, FIB).

Tulisan oleh:
Anindyo Dwiputra (M-825-UI) dan Mustofa Khoirul

Comments

Be the first to comment.

Leave a Reply

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

*