Mapala UI merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat universitas yang berdiri sejak 12 Desember 1964. Mapala UI merupakan wadah bagi mahasiswa Universitas Indonesia untuk berkegiatan di alam bebas, berkontribusi bagi masyarakat, serta peduli terhadap pelestarian lingkungan. Mapala UI berdiri di Bukit Ciampea, Bogor. Nama yang digunakan waktu itu adalah Mapala Prajnaparamita. Prajnaparamita diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti Dewi Pengetahuan. Mapala juga bermakna berbuah atau berhasil. Ide pembentukan organisasi pelopor pecinta alam di kampus ini dicetuskan oleh Soe Hok Gie (M-007-UI), seorang aktivis mahasiswa terkemuka. Jenuh dengan situasi yang penuh intrik dan konflik politik di kalangan mahasiswa waktu itu, Hok Gie mengusulkan untuk membentuk suatu organisasi yang bisa menjadi wadah berkumpulnya berbagai kelompok mahasiswa.
Posted by Mapala UI on October 28, 2021
Dalam momentum “Sumpah Pemuda” tahun ini, sebagai mahasiswa pencinta alam yang ada di Indonesia, Mapala UI dan KOMPAS USU hendak memberikan kontribusi nyata dengan mengadakan suatu kegiatan kolaborasi anak negeri bertajuk Kembara Banoa Toba (“KBT”). Kegiatan dikemas dalam bentuk penjelajahan alam dan kajian budaya yang dilaksanakan pada bulan Oktober–November 2021.
Sesuai dengan namanya, kegiatan KBT berlokasi di kawasan Danau Toba. Sebagai salah satu destinasi wisata super prioritas, nilai sejarah dan keindahan alam Danau Toba telah banyak memikat wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini akan mengulik lebih dalam potensi wisata baik dari segi keindahan alam maupun budaya masyarakat sekitar. Hal tersebut diwujudkan dengan dilakukannya pengarungan kayak, pemanjatan tebing, eksplorasi cakrawala menggunakan paralayang, dan kajian budaya.
Salah satu kegiatan utama KBT adalah dilaksanakannya upacara bendera untuk memperingati momen “Sumpah Pemuda” dan pembentangan formasi bendera merah putih menggunakan kayak. Upacara bendera dan pembentangan formasi menggunakan kayak berlokasi di Pulau Sibandang. Kegiatan tersebut menjadi bentuk simbolis persembahan putra-putri negeri untuk menyemarakkan semangat persatuan dan merayakan keberagaman.
Seluruh kegiatan KBT sudah dipersiapkan sejak bulan Juli. Menurut Alfan Alfarizzi sebagai Ketua Pelaksana KBT, persiapan yang dilakukan selama ini mencakup bidang teknis serta non-teknis. Alfan menuturkan, “Menjelang lima hari pelaksanaan, segala hal yang berhubungan dengan persiapan kegiatan sudah dilaksanakan, termasuk simulasi dari setiap kegiatan. Selama ini koordinasi antarorganisasi dapat terjalin dengan baik melalui rapat rutin yang dilaksanakan secara daring.”
Sebagai upaya meminimalisir penyebaran Covid-19, panitia selalu mengutamakan penerapan protokol kesehatan. Maharani Putri, selaku Sekretaris Umum KBT, mengungkapkan bahwa sebelum pelaksanaan kegiatan, para pihak yang terlibat telah melaksanakan swab-antigen terlebih dahulu. Selain itu, penggunaan masker berlapis juga dilakukan selama berjalannya kegiatan.
Maharani juga menuturkan bahwa nantinya luaran kegiatan akan menghasilkan kajian rekomendasi desa budaya dan rekomendasi wisata minat khusus yang terintegrasi sesuai dengan arahan instrumen pengembangan destinasi wisata super prioritas, yaitu Integrated Tourism Master Plan. Hasil kegiatan tersebut diharapkan dapat membantu instansi pendukung dan masyarakat sekitar guna melakukan pengembangan destinasi wisata dan mewujudkan Danau Toba sebagai kawasan pariwisata berskala dunia yang berkelanjutan.
Tim Kembara Banoa Toba
Magkma
+62 857 9470 3437
Narahubung : banoatoba@gmail.com
Be the first to comment.