Semarak 17 Agustus, Mapala UI Memampangkan Merah Putih Raksasa di Gedung Rektorat
LAMBANG
Lambang Mapala UI berbentuk segitiga sama sisi berwarna kuning dengan Makara UI berwarna hitam di tengahnya. Tulisan Universitas Indonesia warna merah melingkar di atas lambang makara, dengan dua telapak kaki—kiri dan kanan—warna hitam, serta tulisan MAPALA di bawah warna merah. Gambar sepasang tapak kaki menyimbolkan kehadiran di alam bebas dalam bentuk penjelajahan. Pemakaian sepasang tapak kaki diilhami tapak kaki Raja Purnawarman seperti dalam berbagai prasastinya, yang berarti pula lambang kebesaran.
SEJARAH MAPALA UI
Mapala UI merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat universitas yang berdiri sejak 12 Desember 1964. Mapala UI merupakan wadah bagi mahasiswa Universitas Indonesia untuk berkegiatan di alam bebas, berkontribusi bagi masyarakat, serta peduli terhadap pelestarian lingkungan. Mapala UI berdiri di Bukit Ciampea, Bogor. Nama yang digunakan waktu itu adalah Mapala Prajnaparamita. Prajnaparamita diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti Dewi Pengetahuan. Mapala juga bermakna berbuah atau berhasil. Ide pembentukan organisasi pelopor pecinta alam di kampus ini dicetuskan oleh Soe Hok Gie (M-007-UI), seorang aktivis mahasiswa terkemuka. Jenuh dengan situasi yang penuh intrik dan konflik politik di kalangan mahasiswa waktu itu, Hok Gie mengusulkan untuk membentuk suatu organisasi yang bisa menjadi wadah berkumpulnya berbagai kelompok mahasiswa.
Pembentangan merah putih menggunakan teknik satu tali atau Single Rope Technique (SRT) yang sering digunakan pada kegiatan alam bebas.
Depok, 17 Agustus 2020 oleh Mapala UI
Mapala UI membentangkan simbol merah putih raksasa pada Gedung Rektorat Universitas Indonesia, Kampus UI Depok. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Mapala UI dengan Universitas Indonesia dalam rangka perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75.
Pembentangan simbol merah putih dilakukan oleh tiga anggota perempuan Mapala UI yaitu Salsabila Altje (M-1001-UI), Salsabila Safira (M-1032-UI), dan Marwa Millennia (M-1033-UI) . Kiprah perempuan Mapala UI dalam kegiatan alam bebas telah dimulai sejak lama, salah satunya yaitu menjadi perempuan pertama yang menapakkan kaki di puncak tertinggi Indonesia. Budhi Dyah Sitawati (M-153-UI) dan Karina Arifin (M-170-UI) bersama anggota tim lainnya berhasil melakukan pemanjatan pertama atau first accent dan sampai pada puncak melalui dinding selatan Cartenz Pyramid pada tahun 1981.
Merah putih terpampang pada muka Gedung Rektorat Universitas Indonesia.
Kegiatan ini dilakukan dengan teknik satu tali atau Single Rope Technique (SRT) dari lantai 8 Gedung Rektorat UI. Teknik SRT dipilih atas dasar berbagai pertimbangan kapabilitas dan penilaian risiko, meski cukup berbeda dengan pekerjaan ketinggian di gedung yang pada umumnya menggunakan dua tali. Mapala UI secara khusus didampingi oleh Unit Pelaksana Teknis Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (UPT K3L) Universitas Indonesia.
“Seluruh kegiatan yang dilakukan telah melalui perencanaan yang matang dan menilai berbagai potensi risiko yang ada termasuk penularan COVID-19. Kami tidak ingin semangat nasionalisme ini malah menjadi cluster baru penyebaran COVID-19, karenanya protokol kesehatan kami utamakan,” tutur Salsabila Safira, Ketua Umum Mapala UI.
Perayaan Hari Kemerdekaan RI Ke -75 dengan melakukan pembentangan juga merupakan upaya Mapala UI mendukung langkah pemerintah memutus rantai penyebaran COVID-19, keputusan menunda bepergian jarak jauh menjadi pilihan cermat selagi berbagai upaya tengah ditempuh sebagai persiapan menghadapi fase new normal termasuk dalam lingkup kegiatan alam bebas.
“Pemasangan merah putih ini tidak mudah, padahal segala rencana sudah dipersiapkan dan risiko sudah diperhitungkan. Namun berbagai faktor mulai dari angin kencang, berat kain hingga medan berupa atap genting menjadi tantangan tersendiri bagi kami,” demikian disampaikan oleh Marwa Millennia yang menjadi koordinator kegiatan.
Sebelumnya, Mapala UI selalu merayakan momen ini dengan cara yang identik dengan kegiatan alam bebas pada tiap tahunnya. Pada tahun 2018, Mapala UI melakukan pengibaran merah putih di udara dan mengadakan upacara bersama masyarakat sekitar Pegunungan Arfak, Papua Barat. Tahun berikutnya pada 2019, peringatan hari kemerdekaan dilakukan di dua lokasi sekaligus yaitu puncak Tebing Sumbing, Gunung Kelud dan Luweng Grubug, Gunung Kidul.
Selaras dengan tema perayaan kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 dengan tajuk “Indonesia Maju”, hal ini menjadi pendorong Mapala UI untuk tetap bergiat demi menunjukkan kecintaan terhadap bangsa, walaupun kita semua sekarang sedang mengalami pandemi. Lokasi hanyalah satu dari sekian hal. Asalkan jiwa yang semangat berkarya terus membara, sesuai ungkapan dari salah seorang senior Mapala UI Budi Laksmono (M-236-UI) bahwa “Hidup harus lebih dari sekedarnya”.
Marwa Millennia (anggota Mapala UI), salah satu dari tiga perempuan yang menjadi tim pembentang merah putih raksasa di Gedung Rektorat, tengah menuruni tali.
Revva Rivaldi F. P. Kepala Humas Mapala UI 2020 Narahubung : mapala_ui@yahoo.com
Erry R. Hardjapamekas
August 17, 2020
Great job!
Congratulations Mapala UI and UI!
Congratulations Indonesia!
Rudi Nurcahyo
August 18, 2020
Keren!
Selamat ya…, khususnya buat perempuan Mapala UI kita.
Bravo!!!
Salsabila
August 18, 2020
Keren! Karya pemuda Indonesia yang patut dibanggakan, jaya terus Mapala UI, jaya terus Indonesia!
skid
August 18, 2020
Keren banget, walaupun lg pandemi tapi masih bergiat
Manda
August 18, 2020
girl run the world!
Sekar
August 18, 2020
Wiiii congrats mapala ui!!
Sbastian
August 18, 2020
Bravo Mapala UI!
Good Job UI
Jasa mu abadi
Ben
August 18, 2020
Cakepp, trrus berprestasi !
Fajar
August 18, 2020
Wanita punya cerita
Maulana
August 18, 2020
Keren banget! Meskipun keadaan sedang sulit, semangat nasionalisme tetap tinggi. Sukses selalu Mapala UI dan Indonesia
Morawej
August 19, 2020
3 Srikandi