Menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75, Mapala UI menjadi salah satu organisasi pecinta alam yang menjadi peserta simulasi protokol pendakian gunung di fase new normal yang diselenggarakan oleh APGI Jawa Barat di Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat pada 16 dan 17 Agustus 2020.
Simulasi protokol kesehatan pendakian ini juga didukung oleh beberapa pihak yang di antaranya, APGI Pusat, Basarnas, Kemenparekraf, dan Petugas Kawasan Wisata Alam Papandayan. Simulasi ini bertujuan untuk mensosialisasikan masyarakat terkait pembukaan kembali aktivitas pendakian di fase new normal dengan panduan pelaksanaan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan wisata pendakian gunung serta perayaan HUT ke-75 RI. Ibu Vita Cecilia selaku ketua APGI Pusat menuturkan, “Tujuan utamanya adalah kita mau semua orang bisa sharing informasi tentang protokol pendakian, harapannya nanti APGI di setiap provinsi akan mengajak seperti kita juga nih, komunitas, mapala, dan sispala untuk melakukan simulasi protokol pendakian, sosialisasi sekalian,”
Fase new normal menuntut wisatawan untuk menerapkan pola hidup yang lebih sehat, sebab Covid-19 dapat menular dimanapun, kapanpun, oleh dan kepada siapapun. Oleh sebab itu, wisatawan perlu menerapkan protokol kesehatan yang baru agar dapat terhindar dari Covid-19 dan membantu pemerintah meminimalisir laju persebarannya.
“Menurut aku, semuanya juga untuk kebaikan bersama dan juga bukan hanya untuk pendakian, tetapi semua kegiatan sebenernya memang udah harus meningkatkan kesehatan, lebih aware tentang kebersihan, sosial distancing dan lain-lainya,” demikian disampaikan oleh Adinda Thomas selaku aktris yang gemar mendaki gunung yang juga turut hadir dalam simulasi.
Mapala UI mengirimkan tiga anggotanya untuk ikut melaksanakan simulasi protokol kesehatan pendakian gunung. Mereka tiba di Kabupaten Garut pada 16 Agustus 2020. Sebelum mengikuti simulasi, para anggota Mapala UI dan seluruh hadirin diwajibkan untuk mengikuti rapid test yang telah disediakan oleh pihak penyelenggara di dua titik lokasi. Tujuannya untuk memastikan bahwa seluruh hadirin memiliki potensi yang lebih kecil dari infeksi virus Covid-19 dan menghindari dari antrian tes yang padat.
“Kalau dari konferensi Dispar Jawa Barat kemarin, mereka akan mencoba memberlakukan itu (rapid test) sebagai fasilitas persyaratan di setiap pintu masuk, kayak pos rapid. Seperti ke stasiun kereta, kalau mau keluar kota kan sekarang harus bawa surat rapid tuh, nah tapi kalau misalnya gapunya, di stasiun juga disedian, jadi langsung bisa tes rapid” ujar Ibu Vita.
Pandemi Covid-19 memang sangat memengaruhi banyak aspek, salah satunya adalah aspek wisata. Selain panduan protokol kesehatan, wisatawan juga diharap telah mempersiapkan dirinya dengan pola hidup sehat sebelum bepergian agar perjalanan dapat lebih aman. Adinda Thomas juga menambahkan bahwa, wisatawan juga perlu melakukan latihan fisik dan menerapkan SOP alat-alat pendakian agar perjalanan dapat berjalan dengan maksimal dengan fisik dan mental yang prima.
Revva Rivaldi F. P.
Kepala Humas Mapala UI 2020
Narahubung : mapala_ui@yahoo.com
Ben
August 19, 2020
Lanjutkan beri contoh yang baik untuk mendaki bagi kawan-kawan. Salam Lestari
Millen
August 19, 2020
Bravo! Salam lestari!
Safira
August 19, 2020
Semoga kita bisa segera bergiat, jaya pencinta alam Indonesia!
S Dermawan
August 19, 2020
Yang seperti ini, Sosialisasi serta penerapan Protokol yang perlu digalangkan.
Hebat Mahasiswa UI
Ahmad Budairi
October 14, 2020
Semoga mencadi percontohan bagi mapala lain di manapun berada. Selalu kagum dengan mahasiswa UI. Semangat terus, kawan.